Minggu, 29 Januari 2012

Book Review: Never Let Me Go



Sinopsis :
Perkenalkan, Kathy H., 31 tahun yang berperan sebagai narator serta pemeran protagonis utama. Kathy bekerja menjadi perawat untuk para pendonor sudah selama 11 tahun. Dan selama itu pula, Ia mengenang masa lalunya.
       Hailsham adalah asrama tua yang terlihat menyenangkan. Di sanalah Kathy menghabiskan waktu awal sekolahnya. Seluruh muridnya di atur dan di ajarkan oleh para Guardian (sebutan guru di Hailsham.).  Namun anehnya, para Guardian tidak memperbolehkan siswa-siswa berhubungan dengan dunia luar. Para siswa mengetahui bahwa di Hailsham, mereka dijadikan kloning untuk menyedikan organ atau torgan transplasi untuk orang-orang di luar sekolah. Di Hailsham juga Kathy bertemu dengan Ruth dan Tommy, sahabatnya yang terus bersama hingga Ia menjadi perawat. Saat bersekolah di Hailsham, Kathy curiga akan kedatangan sang Madame yang suka mengambil lukisan karya siswa-siswa. Di bantu Ruth, mereka mencari tahu apa tujuan di balik kedatangan Madame, membuat kesimpulan tentang penculikan Miss Geraldine, dan membahas apapun yang mereka suka. In other hand, Tommy adalah cowok yang sering sekali di bully teman-temannya sehingga menjadi bulan-bulanan. Untuk menghilangkan amarahnya, Tommy suka mengamuk bahkan berteriak. Saat itu, dengan keberanian, Kathy mendekati Tommy untuk membuatnya berhenti mengamuk sehingga saat itu pula, Tommy beranggapan bahwa hanya Kathy yang mengerti dirinya. Namun Ruth dan Tommy berpacaran into sexual relationship karena banyak siswa Hailsham yang melakukannya juga. Sedangkan Kathy explore her own sexuality.
Kathy diperankan Carey Mulligan, Tommy oleh Andrew Garfield, dan Ruth oleh Keira Knightley.
          Seiring lamanya waktu,  persahabatan Kathy, Ruth dan Tommy dibawa hingga ke Cottage -- lanjutan dari Hailsham untuk young adult seperti mereka-- Di Cottage, mereka tinggal bersama senior lainnya. Namun di situ pula, Kathy melihat perubahan sikap Ruth yang terlalu 'palsu' dan di buat-buat sehingga menyebabkan kerenggangan persahabatan mereka. Mereka juga membahas masalah donasi dan masa-masa terakhir mereka, melihat 'kemungkinan' (Model kloning mereka) yang membuat Ruth terguncang.  Kathy dan Tommy juga pergi ke Norfolk untuk membeli kaset. Banyak 'desas-desus' tak terkira mengenai Hailsham, Madame, Lukisan, serta masa depan mereka...
Akankah persahabatan Kathy, Ruth dan Tommy terus berlanjut?
 Aku kehilangan Ruth, kemudian Tommy, Tapi aku takkan pernah kehilangan kenanganku tentang mereka. -hal. 356
via Let It Be
Pas di tengah halaman buku ini, aku sempet putus asa. Ini buku font tulisannya kecil, tebel banget lagi! Aku juga awalnya niat supaya nggak nyelsain buku ini. Tapi ada yang ngeganjel, jadinya aku selesain. Lagian juga, nggak nyesel juga sih mengetahui akhirannya. But still, this book is quite depressing!! Kenapa? Seluruh penjelasan mendetail mengenai perasaan, latar, tokohnya membuat kita masuk ke dalam cerita.Oh ya, judul buku ini terinspirasi oleh lagu Judy Bridgewater. Di awal cerita Kathy nyanyi, "Oh baby, baby , Never let me go...." This is the first Dystopian book I've read. Buat kamu yang suka fantasi, jangan kira buku ini tentang pertarungan. (Nggak mungkin juga sih, soalnya cover bukunya nggak mencerminkan tentang adventure, hehehe..) Aku juga sebenernya sih, kurang suka sama karakter Kathy karena menurutku dia itu mengkhianati Ruth karena ngambil kesempatan saat Ruth nggak ada. Kamu baca aja deh ceritanya, bakalan kerasa banget atmosfer 'kuno' dan romansa yang di aduk-aduk.
Saat ngeliat foto di atas, tiba-tiba aku nyesek dan pingin nangis. Recommended banget deh buku ini. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar